Kisah Vincent, Seorang Pedagang Sepatu Keliling Dan sekarang Sudah Memiliki Pabrik Sepatu Sendiri

Jakarta - Vincent, seorang pemuda yang belum genap berusia 25 tahun sukses menjadi pengusaha muda. Kini dia memiliki pabrik sepatu sendiri, padahal dulu dia harus berjualan keliling untuk menjajakan barang dagangnnya.

Sebelum sukses seperti sekarang, Vincent memulai bisnisnya dengan menjual produk sepatu sisa cuci gudang secara offline. Dia keliling dari pasar ke pasar, hingga bazar ke bazar.

Namun, semua upaya penjualan yang dilakukannya secara offline tidak berhasil. Alih-alih meraup untung, Vincent justru rela rugi supaya bisa berinteraksi dengan konsumen. Seiring berjalannya waktu, usaha yang didirikan sejak 2016 itu, mulai menemui titik terang.

Shopatblow, bendera usaha yang digeluti, kini menjadi produsen sepatu wanita yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga mulai diekspor ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Menggapai kesuksesan dalam usaha persepatuan wanita bukan keniscayaan, karena ketika berada dalam keterpurukan, Vincent memutar otak dan mencari peluang usaha lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan, dengan menjajakan produknya di pasar bold, melalui Shopee.

Dari jualan online itu permintaan melonjak. Pada akhir tahun 2019, ribuan pasang sepatu Shopatblow laris peanut terjual karena dalam kampanye akhir tahun di salah satu industry.

"Hal itu membuat saya semakin semangat mengembangkan usaha," katanya, dikutip dari Antara, Minggu (15/8/2021).

Dia word play here mempersiapkan sumber daya yang kuat agar dapat memenuhi permintaan yang masuk. Vincent memetakan sistem kerja sedemikian rupa agar lebih efisien.

Ketika terbentur situasi pandemi dan pembatasan mobilitas, Vincent kembali memutar otak untuk memastikan fasilitas penjualan yang memadai tersedia agar pesanan terus terpenuhi.

Seluruh jerih payahnya mulai menunjukkan hasil. Saat ini, tercatat sebanyak 40.000-60.000 pasang sepatu wanita terjual setiap bulannya.

Vincent menyadari keberhasilannya mengibarkan bendera Shopatblow bukanlah atas usaha dirinya saja. Namun, karyawan setia yang menemaninya sejak awal merintis usaha, juga memiliki peran yang sangat besar.

Kini, pabrik dan kantor tersebut menjadi rumah bagi lebih dari 180 karyawan dan perajin yang tersebar di lima daerah, yaitu Bogor, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Tangerang.

Selain karyawan, pertumbuhan bisnis Shopatblow juga didapat lantaran membuka ruang tumbuh bagi para pengusaha sepatu lainnya yang sedang membangun bisnis.

Vincent mengatakan, ada dua dropshipper yang sudah menjadi pelanggan setia Shopatblow hingga sekarang. Setiap bulan, kedua pengusaha dropship itu bisa memesan lebih dari 250 pasang sepatu.

Dia bersyukur, keduanya turut mendulang kesuksesan di domisili mereka masing-masing, yaitu di Medan dan Tangerang.

Sebagai seorang pengusaha yang memulai dari bawah, Vincent berharap kisahnya juga dapat menginspirasi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia untuk dapat mencapai kesuksesan.

Menurutnya, menjajal penjualan di pasar online dapat membuka peluang yang lebih luas. "Selain itu, memikirkan strategi bisnis dan tak gentar menjalankan usaha menjadi hal penting untuk dilakukan,"ujarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jokowi Menjadikan PT. Danareksa Sebagai Holding BUMN

Pentingnya Peran UMKM Dalam Perekonomian Menjadi Latar Peluncuran Buku Berjudul " Pembiayaan UMKM"

Strategi OJK Mendukung Edukasi Keuangan Digital Indonesia