Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Manfaat Hutan Bisa Turunkan C02 dan Memakan Biaya Lebih Sedikit

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sektor Forestry as well as various other Land Makes Use Of (FoLU) atau sektor pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan bisa menurunkan lebih dari 700 juta ton ekuivalen karbondioksida (CARBON DIOXIDE).

Usaha tersebut pun menelan biaya hanya Rp90 triliun, tergolong kecil dibanding sektor energi.

"Sektor ini fading penting dan paling besar kontribusinya, serta biayanya relatif murah," ujar Sri Mulyani, Jakarta, Selasa (7/12).

Dia menjelaskan, sektor energi berkontribusi menurunkan 450 juta ton ekuivalen CO2 atau hanya tiga per empat dari kemampuan sektor pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan. Namun menelan biaya yang cukup fantastis atau sekitar Rp3.500 triliun.

Meski sangat mahal, energi adalah sektor yang memiliki peranan kedua terbesar untuk menurunkan CO2 dalam perekonomian Indonesia. Mengingat masyarakat Indonesia masih banyak mengandalkan sektor tersebut.

"Untuk bisa mencapai tujuan Country wide Established Contribution (NDC) kita, peran dari sektor energi itu luar biasa penting," ungkap Sri Mulyani.

PT Pertamina (Persero) memiliki tanggung jawab yang besar dan penting sebagai perusahaan milik negara yang terbesar di bidang energi dalam mencapai target NCD Pemerintah Indonesia.

Adapun target NDC Indonesia yaitu penurunan emisi karbon sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030.

"Dalam konteks ini kita melihat peranan semua pihak menjadi penting, karena fokus Indonesia adalah transisi ekonomi yang terjangkau dan adil," tandas Direktur Pelaksana Financial institution Dunia tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jokowi Menjadikan PT. Danareksa Sebagai Holding BUMN

Pentingnya Peran UMKM Dalam Perekonomian Menjadi Latar Peluncuran Buku Berjudul " Pembiayaan UMKM"

Strategi OJK Mendukung Edukasi Keuangan Digital Indonesia