Pentingnya Peran UMKM Dalam Perekonomian Menjadi Latar Peluncuran Buku Berjudul " Pembiayaan UMKM"
Jakarta - Keberpihakan pemerintah terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menerus ditingkatkan. Hal ini mengingat kontribusi UMKM terhadap PDB telah mencapai 61 persen dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Pentingnya peran UMKM bagi perekonomian ini menjadi latar peluncuran buku yang berjudul "Pembiayaan UMKM" di Jakarta secara hybrid, Kamis (11/11/2021) oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, untuk berbagi pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki.
Secara umum, buku tersebut menjelaskan tentang perkembangan dan peran
penting pembiayaan bagi UMKM. Buku tersebut juga menguraikan tentang
upaya Pemerintah dalam mendorong peningkatan akses pembiayaan UMKM dari
masa ke masa.
Menko Airlangga mengatakan bahwa selama ini Pemerintah berpihak kepada
UMKM dan dukungan transformasi digitalisasi UMKM menjadi andalan. Salah
satu wujud keberpihakan Pemerintah kepada UMKM terlihat dari program
semi bansos yang diinisaiasi Pemerintah di masa pandemi, yaitu Kartu
Prakerja, yang diakui oleh World Bank sebagai program yang sangat
membantu UMKM di masa pandemi.
"Kita ketahui bahwa energy pertumbuhan ekonomi 3,51 persen di kuartal III tahun 2021 bisa dilaksanakan karena kita punya basis yaitu basis manufaktur dan kegiatan ekspor tetap berjalan. Itu yang membuat Indonesia resilien.
Bahkan pada Oktober 2021,
PMI Manufaktur mencapai 57,2, Indeks Keyakinan Konsumen sudah di atas
100, ritel dan yang lain naik, serta dari segi perbankan juga NPL nya
rendah. Ini membuat kita optimis di kuartal IV," ujar Menko Airlangga
dikutip, Jumat (12/11/2021).
Selain itu, dalam banyak kesempatan Menko Airlangga telah menekankan
bahwa UMKM juga merupakan essential engine yang berperan penting dalam
mempertahankan energy pemulihan ekonomi pada periode pandemi Covid-19.
Selain itu, UMKM juga memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia
menuju Indonesia Emas tahun 2045.
"Buku ini penting untuk berbagi pengetahuan terkait dengan UMKM yang
merupakan salah pilar mengapa pertumbuhan ekonomi masih bisa bertahan
sepanjang Covid-19. UMKM memang selalu menjadi buffer dalam berbagai
krisis ekonomi sejak 1998, 2008 dan di era pandemi Covid-19,"ucap Menko
Airlangga.
Selanjutnya, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa transformasi
digital dan inklusi keuangan diharapkan menjadi andalan atau lesson
learned bagi kepentingan Indonesia dalam Presidensi G2 dan telah
dibahas dalam side event G20 di Roma.
Pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberi arahan untuk peningkatan kredit UMKM yang sebesar 20 persen didorong mencapai 24 persen pada tahun 2024.
"Tentu kita melihat beberapa negara lain juga
memiliki keberpihakan kepada UMKM seperti Korea Selatan dan Jepang.
Negara-negara yang mempunyai dukungan kuat terhadap UMKM mampu keluar
dari middle earnings trap,"kata dia.
Buku "Pembiayaan UMKM" disusun secara lengkap dan sistematis sehingga
menjadikan buku tersebut sebagai salah satu buku yang komprehensif dalam
membahas perkembangan UMKM, khususnya terkait dengan sisi pembiayaan.
Buku ini juga didukung oleh proof data yang lengkap secara historis sehingga memudahkan pembaca dalam melihat perkembangan UMKM secara lebih kredibel. Semuanya dikemas dengan penulisan dengan menggunakan bahasa semi populer sehingga membuat buku tersebut tetap fresh dan ringan untuk dibaca.
"Saya berharap upaya pendokumentasian dalam bentuk buku ini dapat memberikan kontribusi positif dalam membantu pengembangan UMKM, terutama dari sisi pembiayaan. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan UMKM agar dapat naik kelas dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian,"tegas Menko Airlangga.
Adapun buku ini merupakan buku keempat Menko Airlangga. Sebelumnya, Menko Airlangga telah menulis buku pertama yang berjudul Technique Clustering, kedua Merajut Asa Membangun Industri, dan ketiga berjudul Membangun Kemandirian, Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Energi Nasional.
Pada peluncuran buku "Pembiayaan UMKM", Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir turut memberikan welcoming statements terkait sistematika buku dan rencana sosialisasi ke depan.
Beberapa tokoh penting dan akademisi dalam pengembangan UMKM di Indonesia juga memberikan testimoni terkait isi dari buku tersebut, antara existed Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro.
Dalam testimoninya, para tokoh
tersebut menjelaskan bahwa buku "Pembiayaan UMKM" merupakan salah satu
sumber literasi yang komprehensif dalam perkembangan pembiayaan UMKM di
Indonesia serta berperan penting dalam mendorong peningkatan daya saing
UMKM.
Selain memberikan testimoni, Menteri Koperasi dan UKM dan Rektor
Universitas Indonesia juga hadir secara langsung dalam acara peluncuran
buku "Pembiayaan UMKM".
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida, jajaran pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan perwakilan penyalur dan penjamin KUR.
Komentar
Posting Komentar