PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) Beli Saham MPPA Sebanyak 6,74% Mencapai Nilai Rp355 Milliar

Jakarta - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek telah membeli 6,74 persen saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Transaksi pembelian berlangsung pada 4 Oktober 2021 dengan nilai mencapai Rp355 miliar.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Gojek membeli saham MPPA yang dimiliki PT Multipolar Tbk (MLPL), anak usaha Grup Lippo, sebanyak 507.142.900 saham di harga Rp700 per saham.

"Bahwa pada 4 Oktober 2021, MLPL telah melakukan transaksi penjualan saham perseroan yang dimiliki kepada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sejumlah 507.142.900 saham di harga Rp700 per saham, yang mewakili 6,74 persen kepemilikan,"tulis keterangan manajemen MPPA, dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (8/10/2021).

Dengan adanya transaksi tersebut, porsi kepemilikan MLPL sebagai pemegang saham pengendali MPPA, berkurang dari sebelumnya 2,88 miliar saham atau setara 38,33 persen menjadi 2,37 miliar saham atau setara 31,59 persen saham.

Selain membeli saham MPPA, Grup GoTo, yang merupakan induk dari Gojek bersama MLPL disebut juga akan berpartisipasi dalam peningkatan modal dengan mengambil saham baru yang akan diterbitkan MPPA nantinya.

Manajemen MPPA menyampaikan bahwa pihaknya akan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan akan selesai pada kuartal IV 2021. Namun, Perseroan tidak menjelaskan secara detail mekanisme penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) (civil liberties concern) atau tanpa HMETD (personal positioning).

"Kami gembira bahwa Perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap untuk mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia," ujar CEO MPPA, Elliot Dickson, dikutip Selasa (5/10/2021).

MPPA yang merupakan pengelola Hypermart ini memiliki jaringan lebih dari 200 gerai di 72 kota, system logistik dan distribusi nasional, dan pangsa pasar 25 persen di kategori grocery store dan hipermarket menurut data riset NielsenIQ.

Dikenal sebagai "Walmart Indonesia", Hypermart telah sukses menangkap peluang naiknya pola belanja e-grocery di masa pandemi, dengan penjualan online meningkat lebih dari empat kali dibanding tahun lalu, memposisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Indonesia.

"Keberhasilan peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi Perseroan untuk bertumbuh, mengeksekusi strategi ritel omnichannelnya, dan memperkuat neraca keuangannya,"ujar Elliot Dickson.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jokowi Menjadikan PT. Danareksa Sebagai Holding BUMN

Pentingnya Peran UMKM Dalam Perekonomian Menjadi Latar Peluncuran Buku Berjudul " Pembiayaan UMKM"

Strategi OJK Mendukung Edukasi Keuangan Digital Indonesia